Virus dan malware kian mengancam. Jumlah serangannya pun makin mengganas dari tahun ke tahun. Bagaimana situasinya saat ini?
Dari
analisis Kaspersky Lab hingga September 2011 lalu, ditemukan ada 2
miliar serangan yang berhasil terblokir di jaringan perusahaan setiap
bulannya.
Kemudian, ada sekitar 2 ribu aplikasi yang terdeteksi
rentan disusupi virus dan malware. Disebutkan juga, ada lebih dari 70
ribu program berbahaya yang muncul setiap hari, termasuk 80% spam yang
coba masuk lewat email kantor.
Dari laporan perusahaan keamanan
jaringan itu pula, ditemukan bahwa kehadiran program berbahaya
(malicious) kian menggila dari tahun ke tahun.
Di 2007,
setidaknya ada 5 program berbahaya baru yang hadir setiap 2 menit.
Jumlah itu semakin ekstrim di 2010, dimana sedikitnya ada 1 program
berbahaya baru hadir setiap 2 detik.
Jarak kehadirannya pun diperkirakan makin cepat di 2011 ini, dimana 1 program berbahaya baru hadir setiap 1,2 detik.
"Ancaman
ini jelas mengganggu sektor korporasi," kata Gun Suk Ling, Director
Corporate Sales Kaspersky Lab untuk Asia Pasifik, di Hotel Le Meridien,
Jakarta, Rabu (23/11/2011).
Dari analisa Kaspersky, diperkirakan
96% perusahaan menghadapi ancaman cyber dari luar, dan 45% perusahaan
mengalami peningkatan jumlah ancaman, serta 46% perusahaan kehilangan
data penting akibat serangan malware.
Sumber serangannya sendiri
bervariatif. Setidaknya, 60% perusahaan percaya serangan itu datang dari
karyawannya sendiri yang membuka celah ancaman lewat media jejaring
sosial, dan 33% lainnya dari mobile device seperti smartphone dan tablet
PC.
"Kemudian ada sekitar 29% perusahaan yang takut cloud
computing dan menganggapnya sebagai ancaman. Lalu, 21% lainnya
menganggap virus sebagai ancaman masa depan perusahaan," lanjut dia.
Akibat
kekhawatiran itu, para perusahaan pun coba melakukan proteksi dengan
berbagai cara. Sekitar 84% menutup akses social media, 21% gunakan
antivirus, firewall, dan sebagainya untuk blokir.
"Sementara 23% perusahaan ada juga yang pasrah dan tidak mengambil tindakan apa-apa. Ini yang mengkhawatirkan," tandas Suk Ling.
sumber : DetikInet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar